MONICA SUSANTO: Belajar dari Kegagalan kini Sukses Bisnis Kuliner

Monica Susanto



Bandung. 27/6 - Monica Susanto memulai bisnis kuliner pada tahun 2018, dengan brand TINY Dumpling.


Di bisnis kuliner pertamanya, Monica Susanto memasarkan masakan khas Hongkong.

Menurut pemaparannya, Monica Susanto mengalami kegagalan di bisnis pertamanya ini, kerugian ditaksir sekitar Rp700 juta rupiah.


Sifat idealis diduga sebagai pemicu utama kegagalan bisnis kuliner pertamanya.

Namun, Monica Susanto adalah seorang yang survive, beliau berusaha bangkit dari kegagalannya.


Belajar Dari Kegagalan



Belajar dari kegagalan yang dialami di bisnis kuliner pertamanya, Monica susanto banyak berbenah.


Beberapa hal yang memicu semangat Monica Susanto hingga berhasil meraih kesuksesan diantaranya:


Pantang Menyerah

Pantang menyerah adalah sikap tidak mudah putus asa dalam melakukan segala hal, dan sikap pantang menyerah ini selalu dibarengi dengan perasaan yang optimis dan mudah untuk bangkit dari keterpurukan. Belajar dari kegagalan di brand pertamanya yaitu TINY Dumpling, Monica Susanto mulai melakukan re-branding dengan produk barunya yaitu Halo Hongkong Cafe, eggcellent hingga minuman kaleng Coco Nico.

Riset Pasar

Riset pasar adalah proses pengumpulan informasi dari target market tentang kelayakan produk atau layanan baru dan evaluasi produk lama untuk dikembangkan. Monica Susanto melakukan riset pasar, untuk mengetahui apa kebutuhan masyarakat Bandung, dan apa produk yang sekiranya laris dipasaran. Riset pasar yang dilakukan oleh Monica Susanto ini memungkinkan brand yang akan dirilisnya untuk menemukan target market dan mendapat feedback dari masyarakat tentang minat mereka terhadap produk atau layanan yang ditawarkan.

Passion

Passion merupakan suatu kegiatan (umumnya hobi atau ketertarikan) yang dilakukan oleh seseorang dimana orang itu merasa tertarik, mempelajari dan melakukan kegiatan tersebut meski tanpa imbalan. Alasan Monica Susanto memulai bisnis kuliner adalah karena hobi makan. Menurutnya, beliau sangat senang sekali jajan, senang sekali mencoba hal-hal yang baru dan beliau menekankan bahwa pekerjaan yang diambil adalah apa yang dicintainya, “I love my job,” ungkapnya. “I love to make you Happy from the Food I Created,” tambahnya. Monica Susanto senang apabila orang bahagia dengan makanan yang dibuatnya, tidak cuma makanan tapi apapun itu yang bisa dikonsumsi.

Fokus Pada Kualitas


Fokus pada kualitas dapat dipahami sebagai mempertahankan standar kualitas yang tinggi dalam pekerjaan.

Fokus pada kualitas akan senantiasa berupaya meningkatkan standar kualitas tersebut pada kesempatan selanjutnya.

Belajar dari kegagalan, Monica Susanto selalu mengutamakan kualitas. Baginya kualitas adalah yang nomor satu. Menurutnya, setiap konsumen pasti menginginkan mendapatkan sebuah produk yang berkualitas. Sehingga setiap apa yang mereka beli dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi.

Fokus pada kualitas menjadi penting karena setiap pebisnis harus menghadapi berbagai persaingan yang begitu tinggi dan pastinya konsumen akan mencari produk yang paling bisa memberikan value lebih kepada mereka.

Inovasi

Inovasi merupakan suatu proses untuk mewujudkan, mengkombinasikan, atau mematangkan suatu pengetahuan/gagasan ide, yang kemudian disesuaikan guna mendapat nilai baru suatu produk, proses, atau jasa. Monica Susanto melakukan inovasi terhadap produk kuliner yang dijualnya. Yaitu dengan menciptakan brand baru Halo Hongkong Cafe, eggcellent hingga minuman kaleng Coco Nico. Inovasi yang dilakukan juga dibarengi dengan pengelolaan secara lebih dewasa, lebih mengikuti apa yang customer mau, dan lebih mendengarkan apa yang customer suka. Akhirnya Monica Susanto berhasil mengembangkan usahanya dan membuka cabang baru di Kota Baru Parahyangan.


Monica Susanto banyak belajar dari kegagalan di bisnis kuliner pertamanya, semuanya beliau jadikan sebagai pelajaran dan memotivasi untuk terus bangkit.***

Posting Komentar

0 Komentar