Perkuat UMKM Melalui Pendampingan dan Pembiayaan

 

Ilustrasi Perkuat UMKM Melalui Pendampingan dan Pembiayaan/Canva


Bandung, 16/6 - Komitmen Bank Perkreditan rakyat (BPR) Mitra Parahyangan dalam memajukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sudah dilakukan sejak tahun 2012. Salah satunya melalui pendampingan UMKM dan skema pembiayaan.

Dilansir dari acara Sarapan IIDB, yang ditayangkan secara virtual zoom pada Rabu, 15 Juni 2022 pukul 06.30 WIB.

Indari Mastuti menghadirkan Toni Muliadi atau akrab dengan panggilan Pak Toni untuk mengisi acara dengan tema "Belajar Keuangan".

Beliau adalah seorang pengusaha hebat dari Bandung yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama di PT. BPR Mitra Parahyangan. Beliau membagikan pengalamannya membantu pegiat UMKM dalam mengembangkan usahanya, melalui skema pendampingan dan pembiayaan.

Visi dan Misi BPR Mitra Parahyangan

BPR Mitra Parahyangan mengusung Visi menjadi BPR yang besar dan kuat sebagai mitra pembangunan masyarakat Jawa Barat. Adapun misinya, menjalankan operasional perbankan dengan berpedoman kepada tata kelola bank yang baik dan prinsip kehati-hatian serta mensejahterakan taraf perekonomian para stakeholder.

Melalui visi dan misi tersebut, Pak Toni bersama BPR Mitra Parahyangan selalu menggencarkan program Rancage Kredit Pendampingan Usaha Mikro. Rancage berasal dari bahasa Sunda, dalam hal ini bermakna semangat yang optimis dan dinamis dalam menjalani hidup secara perproses atau bertahap menuju yang lebih baik.

Produk BPR Mitra Parahyangan

Produk BPR Mitra Parahyangan antara lain sebagai berikut: Tabungan Mitra, Tabungan Parahyangan, Deposit Berjangka, Kredit Modal Kerja dan Investasi, Kredit Serba Guna, Kredit Kepemilikan Rumah, Kredit Kendaraan Bermotor, Kredit Pembiayaan Haji, dan Kredit Konsumtif Karyawan.

Skema Pembiayaan

Skema pembiayaan yang dilakukan BPR Mitra Parahyangan adalah dengan memberikan pinjaman modal usaha kepada pelaku UMKM.

BPR Mitra Parahyangan membuka kesempatan kepada para debitur untuk menyimpan dananya baik dalam bentuk tabungan maupun deposit. Kemudian BPR Mitra Parahyangan akan mengumpulkan dana tersebut dan menyalurkan kembali ke masyarakat. Baik dalam bentuk kredit, pinjaman atau dalam bentuk lainnya yang  bertujuan mendorong kegiatan usaha masyarakat terutama para UMKM.

Skema Pendampingan

Sebagaimana yang disampaikan oleh narasumber, bapak Mochamad Yadi Mulyadi, pendampingan UMKM yang dilakukan oleh BPR Mitra Parahyangan  adalah melalui satu model yang disebut dengan “Model Manajemen Sederhana”.

Menurut pemaparan beliau, pendampingan ini lebih kepada basic atau kualitas para pelaku UMKM.

Beliau sangat berharap dengan pendampingan alur model manajemen sederhana, keuangan para nasabah akan sesuai dengan harapan.

Dana yang berupa pinjaman dapat menjadi utang yang produktif, artinya dana itu bisa mengembangkan usahanya dan harapannya bisa menjadi lebih berkembang. 

Selain berdasarkan skema pembiayaan, pendampingan secara intensif dapat dilakukan dengan sering melakukan kunjungan dan koordinasi secara langsung (tatap muka).

“ Ini kan pendampingannya secara basic jadi akan lebih baik jika sering melakukan koordinasi secara langsung,” pungkas Pak Mochamad Yadi.

Pada masa pandemi, tantangan berat muncul di segala lini kehidupan. Tidak sedikit karyawan kehilangan pekerjaan, pengusaha gulung tikar, sehingga banyak orang terhimpit utang. Meskipun demikian,

Pak Toni selalu menekankan untuk mengelola utang secara produktif. Utang produktif maksudnya adalah utang yang digunakan untuk mengembangkan usaha, produksi, atau investasi sehingga menghasilkan keuntungan yang berkesinambungan.


Toni Muliadi, Co Founder di PT. BPR Mitra Parahyangan. Alumni Universitas Parahyangan ini awalnya adalah profesional namun akhirnya memutuskan berbisnis dan langsung bergelut di dunia perbankan. Value yang dibangun di perusahaannya adalah profesionalisme, kepercayaan, dan ketulusan. Moto hidupnya _ironwill. Kontak beliau di +62 851-0077-6681.***



Posting Komentar

0 Komentar